Langsung ke konten utama

Aing tea

Foto saya
Muhammad Hafidz Fauzan
Sebenarnya tidak terlalu suka dunia tarik tangan. Tapi, masih terus berusaha untuk rajin-rajin menulis. Karena katanya dia percaya dia punya banyak hal di kepalanya yang harus dibanjur di suatu tempat. Suka makan, dan tidur, gak cuma itu masih banyak yang dia suka lakukan, tapi yang jelas dia suka Chelsea FC sebagai suatu klub sepakbola. Kontak saya di twitter @Pids29 atau tulisan yang agak serius di Medium @hafidzfz

Tafhimul Qurán. Alam Rahim menuju Alam Dunia

23:12

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
23:13
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
23:14
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Mari kita lanjutkan postingan ke-Islam-an awal saya sebelumnya.
3 Ayat di atas adalah QS.23/Al-Mu'minun:12-14 yang menceritakan tentang urutan kejadian diciptakannya manusia. Bahwa sebenarnya manusia itu awalnya diciptakan dari saripati tanah, ya ini adalah kejadian pada manusia pertama yakni Nabi Adam. Kemudian saripati tanah ini dijadikan air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh yaitu rahim ibu. 
Kemudian air mani yang disimpan dalam rahim tadi Allah jadikan segumpal darah, kemudian Allah jadikan segumpal daging, kemudian ditambahkan dengan tulang belulang, barulah dibungkus dengan daging. Jadilah manusia ini, dan manusia ini berbeda dari manusia lain, dan pasti memiliki perbedaan. Bahkan dari sidik jaripun sudah berbeda. Kalaupun sidik jari ada yang sama, maka sudah jelas bahwa DNA setiap orang berbeda-beda. 
Di 3 ayat ini digunakan 3 kata yang menunjukan perubahan dan penciptaan.
1. Khalaqa  : Membuat sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada-Menciptakan.
2. Jaála        : Membuat sesuatu yang sudah ada menjadi berbentuk lain-Menjadikan
3. Ansyaá    : Membuat sesuatu yang sudah ada menjadi lebih baik/besar-Menumbuhkan.

32:7

Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
32:8
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.
32:9
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

QS.32/Al-Mu'minun:7-9.
Dari ayat ke 7 dan 8 kita mendapati keterangan sama yakni dimulainya penciptaan manusia dari tanah kemudian keturunannya dari saripati yang hina. Diterangkan juga bahwa Dia menciptakan sesuatu dengan sebaik-baiknya, dan menyadarkan manusia bahwa mereka berasal dari saripati air(air mani/sperma) yang hina.
Kemudian Allah sempurnakan dan meniupkan kedalamnya Roh dan Dia menjadikan bagi manusia pendengaran,pengelihatan, dan hati(beberapa mengartikan ini sebagai akal pikiran), namun hanya sedikit dari manusia yang bersyukur. Ayat ke 9 menceritakan tentang berintegrasinya ruh dengan jasad. Yang jelas setiap manusia diberikan 3 hal yang sama ketika lahir, yakni penglihatan dari mata, pendengaran dari telinga, dan hati juga otak sebagai sumber bertingkah dan berperilaku. 3 hal ini diberikan kepada manusai supaya mereka bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki. 3 hal ini adalah hal yang terpenting untuk mengembangkan potensi yang manusia miliki. Maka bersyukurlah manusia, untuk pembaca khususnya penulis.
Ke-Islam-an

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sajak kecil tentang perasaan saya yang ada kamu di dalamnya

manusia pada umumnya, dalam berbagai kesempatan, dalam berbagai lini kehidupan, dikaluti dengan rasa takut. termasuk pada hal-hal yang berkaitan dengan perasaan termasuk pada hal-hal yang berkaitan dengan cinta bukan hanya takut tidak dicintai kita bahkan takut mencintai takut karena takut tidak dicintai perasaan yang tidak berbalas apakah bisa menjadi alasan tidak mencintai? padahal dalam mencintai kita adalah sebagai subjek, kita bebas memutuskan terlepas dicintai atau tidak, di mana kita bertindak sebagai objek, kita tidak bisa memutuskan kita tidak perlu memutuskan sampai pada titik kita merasa harus mengatakan pada orang itu bahwa saya mungkin mencintaimu saya menyukaimu dalam bentuknya yang sulit saya definisikan sendiri atau alasan-alasan tertentu yang bisa saja saya karang untuk meyakinkanmu sebab saya tidak perlu meyakinkan diri sendiri saya tahu diri saya lebih dari siapapun di bumi ini dan orang lain di luar sana tidak perlu tahu apa-apa tentang kita saya mungkin takut menga

Tersesat Pada Waktu

Barangkali rindu tidak hanya memerlukan jarak dan waktu Tapi juga kau dan aku Atau ingatanku tidak cukup sempurna Tanpa kisah kita Pada tepian pengharapan aku menemukan diriku yang entah bagaimana bisa hilang Pada tepian waktu yang kutemukan hanya dirimu yang menjauh Sebabnya aku tau mau sampai pada ujung waktu Waktu terasa cepat saat dunia hanya ada kita Kala itu kuingin masuk dan mengubah dimensi waktu Sehingga hanya aku dan kamu saja tiba-tiba sudah selamanya Tapi waktu melarangku Belum sempat kusimpan senyummu yang melarangku tersenyum balik sebab bibirku hanya bisa kelu saat itu Belum sempat kuabadikan bola matamu pada pelupuk matamu yang menyipit di satu maupun keduanya Dan rapi putih gigimu dan tawa maka aku pun berantakan karenanya  Pada akhirnya hanya ada diriku yang sendirian Duduk di atas tumpukan batu di tepian sungai yang berisik yang ramai pada kesepian Sedang aku menepi, kesepian dalam keramaian -Kemah Kerja, 3 Agustus 2019