Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Aing tea

Foto saya
Muhammad Hafidz Fauzan
Sebenarnya tidak terlalu suka dunia tarik tangan. Tapi, masih terus berusaha untuk rajin-rajin menulis. Karena katanya dia percaya dia punya banyak hal di kepalanya yang harus dibanjur di suatu tempat. Suka makan, dan tidur, gak cuma itu masih banyak yang dia suka lakukan, tapi yang jelas dia suka Chelsea FC sebagai suatu klub sepakbola. Kontak saya di twitter @Pids29 atau tulisan yang agak serius di Medium @hafidzfz

Masing dan masing

Pada susunan titik-titik komposisi warna alam selalu ada hal yang tidak bisa disembunyikan Sebabnya Kekaguman Adalah Pada pusat kota gedung-gedung dan rumah berjajar berbaris kolom dicampur jingga langit senja Memunculkan keinginan agar malam tak pernah hadir selanjutnya dan hari2 setelahnya Di desa dan kebun-kebun anggur, malam diciptakan untuk dihabiskan dengan secangkir kopi sachet dan barangkali sedikit perkelahian kecil dengan sobatmu yang mengikat persahabatanmu keesokan harinya Di luhur gunung tidak ada yang istimewa sebab sejak di sini semuanya adalah kesempurnaan tanpa luka - Puncak Gunung Gede 

Tersesat Pada Waktu

Barangkali rindu tidak hanya memerlukan jarak dan waktu Tapi juga kau dan aku Atau ingatanku tidak cukup sempurna Tanpa kisah kita Pada tepian pengharapan aku menemukan diriku yang entah bagaimana bisa hilang Pada tepian waktu yang kutemukan hanya dirimu yang menjauh Sebabnya aku tau mau sampai pada ujung waktu Waktu terasa cepat saat dunia hanya ada kita Kala itu kuingin masuk dan mengubah dimensi waktu Sehingga hanya aku dan kamu saja tiba-tiba sudah selamanya Tapi waktu melarangku Belum sempat kusimpan senyummu yang melarangku tersenyum balik sebab bibirku hanya bisa kelu saat itu Belum sempat kuabadikan bola matamu pada pelupuk matamu yang menyipit di satu maupun keduanya Dan rapi putih gigimu dan tawa maka aku pun berantakan karenanya  Pada akhirnya hanya ada diriku yang sendirian Duduk di atas tumpukan batu di tepian sungai yang berisik yang ramai pada kesepian Sedang aku menepi, kesepian dalam keramaian -Kemah Kerja, 3 Agustus 2019

Kamu Bara Api Itu

Sebab bara apimu aku meluruh Kehancuran adalah harapan yang ditindas diri sendiri Sedang di balik nya hanya rumput dan batu Lidah apinya menyambar-nyambar seperti kilatan ingatan-ingatan tentangmu yang sekelebat dan hujan yang deras