Langsung ke konten utama

Aing tea

Foto saya
Muhammad Hafidz Fauzan
Sebenarnya tidak terlalu suka dunia tarik tangan. Tapi, masih terus berusaha untuk rajin-rajin menulis. Karena katanya dia percaya dia punya banyak hal di kepalanya yang harus dibanjur di suatu tempat. Suka makan, dan tidur, gak cuma itu masih banyak yang dia suka lakukan, tapi yang jelas dia suka Chelsea FC sebagai suatu klub sepakbola. Kontak saya di twitter @Pids29 atau tulisan yang agak serius di Medium @hafidzfz

Tim Nasional Indonesia U-19

Timnas Indonesia Under 19 years sudah banyak diperbincangkan masyarakat Indonesia. Harapan tinggi rakyat Indonesia berada di atas pundak mereka. Ya begitulah, keadaannya keberhasilan mereka menjuarai Piala AFF U-19 (Turnamen Timnas U19 se Asia Tenggara) membuat rakyat Indonesia bangga sekaligus terharu melihat keberhasilan putra-putrinya meraih kejayaan di turnamen sepakbola. Ketika itu, sudah lebih dari 5 tahun kita menunggu satu piala bergengsi untuk mampir di negeri ini, namun tak urung datang. Kemenangan Timans U19 ketika tahun 2013 lalu merupakan pemecah kebuntuan bagi Sepakbola di negeri ini.
Berhasil menempati peringkat grup B, setelah menang 5-0 menghadapi Brunei, Myanmar 2-1, 3-1 Thailand, imbang 1-1 menghadapi Malaysiam, dan hanya sekali kalah ketika melawan Vietnam 2-1. Di Semifinal mereka menghadapi Timor Leste dan berhasil diatasi dengan skor 2-0. Menghadapi Vietnam lagi di kali ini di babak final, timnas berhasil menang lewat adu penalty 7-6 setelah sebelumnya bermain imbang tanpa gol waktu normal.
Luar Biasa!
Semangat para pemain U-19 memang luar biasa. Sosok Pelatih pun kerap jadi sorotan, Indra Sjafrie. Pelatih asal sumatera barat ini memang pelatih yang memang sangat berjasa bagi perkembangan tim U-19 ini. Tim ini memang bentukan indra sejak dulu, sejak masih bermain di level U17. Sudah berhasil memenangkan Piala HKFA U17, dan HKFA U19 di Hongkong. Ia rela serabutan ke pedalaman Indonesia untuk mencari pemain-pemain berbakat dari seluruh negeri.
"Perjalanan masih panjang. Tidak ada yang tidak bisa dikalahkan kecuali Tuhan. Kita harus bekerja lebih keras", inilah kata-kata motivasi yang sering dilontarkan Indra Sjafri.
Timnas U-19 tidak hanya dilatih bagaimana bermain bola, juga bagaimana diwawancarai, bicara bahasa Inggris, bahkan juga diberi beasiswa kuliah, ditambah lagi Umrah.

Hanya beberapa bulan setelah memenangkan AFF Cup U-19, Timnas U19 kembali berjaya setelah lolos dari Grup G kualifikasi Piala Asia U-19(AFC Cup U-19). Di babak kualifikasi ini, timnas Garuda Jaya berhasil memetik kemenangan di setiap laga tanpa sedikitpun menelan kekalahan. Bahkan Korea Selatan yang merupakan juara bertahan dan tim tersukses di ajang ini dengan 12 kali juara pun dilibas oleh timnas Indonesia dengan skor 3-2, hattrick yang dicetak Evan Dimas menjadi penentu kemenangan timnas. Ini kembali menjadi penyejuk bagi persepakbolaan di Indonesia. Setelah gagal lolos kualifikasi AFC Cup pada tahun 2006,2008,2010, dan 2012 akhirnya Timnas U-19 berhasil membangkitkan semangat Sepakbola Indonesia. Timnas Indonesia U-19 sebenarnya dulu pernah menjadi juara bersama dengan Burma di AFC Cup 1961(53 tahun yang lalu). Tak heran banyak yang menaruh ekspektasi tinggi kepada mereka.
Bahkan, target yang diusung Timnas pun cukup tinggi. Lolos ke Piala Dunia U20 di Selandia Baru. Hal ini memang bukan tidak mungkin dapat diraih, pasalnya mereka telah menunjukkan permainan yang luar biasa tahun ini. Piala Dunia U-20 dapat diraih dengan mencapai Babak semifinal pada gelaran AFC Cup U-19 nanti.
Indonesia berada di grup B, bersama Australlia yang selalu menembus babak knock out dan menjadi semifinalis pada AFC Cup terakhir tahun 2012, Uni Emirat Arab yang merupakan juara pada AFC Cup 2008 dan menembus babak knock out pada Piala Dunia U-20 pada tahun 2003 dan 2009 lalu, dan Uzbekistan yang merupakan semifinalis pada gelaran AFC Cup terakhir kali, dan menembus babak perempat final Di Piala Dunia U-20 2013.
Kekuatan lawan Timnas Indonesia ini memang cukup berbahaya.  Namun, jika timnas mampu tampil konsisten, bukan tidak mungkin mereka akan melaju ke semifinal bahkan menjuarai AFC Cup 2014 di Myanmar Oktober nanti.


http://en.wikipedia.org/wiki/2013_AFF_U-19_Youth_Championship
http://bola.liputan6.com/read/2041549/membedah-kekuatan-3-lawan-timnas-u-19-di-fase-grup-piala-asia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sajak kecil tentang perasaan saya yang ada kamu di dalamnya

manusia pada umumnya, dalam berbagai kesempatan, dalam berbagai lini kehidupan, dikaluti dengan rasa takut. termasuk pada hal-hal yang berkaitan dengan perasaan termasuk pada hal-hal yang berkaitan dengan cinta bukan hanya takut tidak dicintai kita bahkan takut mencintai takut karena takut tidak dicintai perasaan yang tidak berbalas apakah bisa menjadi alasan tidak mencintai? padahal dalam mencintai kita adalah sebagai subjek, kita bebas memutuskan terlepas dicintai atau tidak, di mana kita bertindak sebagai objek, kita tidak bisa memutuskan kita tidak perlu memutuskan sampai pada titik kita merasa harus mengatakan pada orang itu bahwa saya mungkin mencintaimu saya menyukaimu dalam bentuknya yang sulit saya definisikan sendiri atau alasan-alasan tertentu yang bisa saja saya karang untuk meyakinkanmu sebab saya tidak perlu meyakinkan diri sendiri saya tahu diri saya lebih dari siapapun di bumi ini dan orang lain di luar sana tidak perlu tahu apa-apa tentang kita saya mungkin takut menga

Tersesat Pada Waktu

Barangkali rindu tidak hanya memerlukan jarak dan waktu Tapi juga kau dan aku Atau ingatanku tidak cukup sempurna Tanpa kisah kita Pada tepian pengharapan aku menemukan diriku yang entah bagaimana bisa hilang Pada tepian waktu yang kutemukan hanya dirimu yang menjauh Sebabnya aku tau mau sampai pada ujung waktu Waktu terasa cepat saat dunia hanya ada kita Kala itu kuingin masuk dan mengubah dimensi waktu Sehingga hanya aku dan kamu saja tiba-tiba sudah selamanya Tapi waktu melarangku Belum sempat kusimpan senyummu yang melarangku tersenyum balik sebab bibirku hanya bisa kelu saat itu Belum sempat kuabadikan bola matamu pada pelupuk matamu yang menyipit di satu maupun keduanya Dan rapi putih gigimu dan tawa maka aku pun berantakan karenanya  Pada akhirnya hanya ada diriku yang sendirian Duduk di atas tumpukan batu di tepian sungai yang berisik yang ramai pada kesepian Sedang aku menepi, kesepian dalam keramaian -Kemah Kerja, 3 Agustus 2019